ini hasil jadinya.

Butuh kain sprei sepanjang 1,5 m untuk gorden meja dapur ini. Saya memakain kain sprei lokal, yang mempunyai lebar kain 2,40 meter. Tips memilih motif adalah dengan memilih motif yang tidak searah atau arahnya bebas, dengan begitu kita lebih mudah untuk memotong tanpa memusingkan arah gambarnya.

Bahan-bahan : 

 Ini caranya :

yang ini kurang naik kampuh bawahnya.

Halo... Postingan kali ini saya mau bercerita tentang gorden minimalis. Saya mau membuat Tutorial menjahit gorden sendiri yang mudah, tidak ribet dengan lipitan dan tetap cantik. Pilihan jatuh pada gorden Smokering, gorden yang mempunyai ring ini ternyata mudah lho untuk dijahit. 

Untuk pilihan kain, saya menggunakan kain Sprei Katun  Jepang polos, sebenarnya mau memakai kain yang sudah ada di rumah, yaitu kain sprei Kingkoil, ternyata ketika di ukur, kurang kainnya untuk 3 jendela 😅.  Gorden, biasanya memakai bahan Blackout, bahannya tebal, mengkilat dan mempunyai ragam motif tapi  tepian kainnya brudul. Pilihan kain lainnya yaitu kain sprei emboss. Saya memilih kain sprei yang mempunyai lebar 2,50 m supaya memudahkan menjahit gorden untuk jendela yang tinggi. Boleh juga membeli kain khusus gorden, biasanya mempunyai lebar 2,80 m.

Bahan-bahan yang harus disiapkan :

ini hasilnya.

Kain Sprei Katun Jepang , Smokering

3. Jahit kain dan pita Smokeringnya barengan.

4.Jahit juga bagian bawah pitanya, supaya tidak bergeser.

5. Jahit kampuh kiri dan kanan.

 

6. Setelah itu jahit bagian bawahnya juga.

7. Gunting kain dalam ring.

8. pasang ringnya di sisi depan kain lalu tekan. 

9. Kaitkan pita transparan dibagian pita smokeringnya, kainnya akan bergelombang alami,          kain siap dipasang di batang gorden. Sebelumnya digosok dahulu biar cakep 😉

ini hasilnya di jendela yang besar.

Baca juga : Membuat gorden kolong dapur .

Nah, Mudah bukan ? dibagiah bawah saya sertakan juga video pembuatannya, silakah likes dan subscribe ya.. Terima kasih.

Bisa ikut sebuah komunitas itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Apalagi komunitasnya tentang hobi dan minat kita. Saya mengikuti komunitas menjahit secara online, Yaitu Craftalova Fabric Club. Bermula ketika Saya sedang mencari tutorial dompet di internet, Saya membuka sebuah blog yang cantik dan banyak tutorial tas milik mba Ayu Ovira.  Nama blognya  http://craftalova.blogspot.com. Disana menemukan dan bergabung dengan grup yang ada di Facebook dengan nama yang sama.  Seiring berjalannya waktu dan semakin banyak anggota di grup Craftalova Fabric Club, maka masing-masing crafter di daerah  mulai membentuk Sisterhood. Dengan bertujuan untuk saling mempererat tali persaudaraan, menjahit bersama dan bisa bertemu satu dengan yang lain.

JBSC di kopdarnas 2 ,Bandung 14 September 2019

Untuk daerah Jakarta hanya ada 2 Sisterhood, yaitu Jakarta Barat Sewing Club ( JBSC ) dan Jakarta Timur Crafter Club ( JtCC ). Saya masuk grup JBSC pada tahun 2016, kopdar menjahit pertama yang saya ikutin adalah membuat hiasan yoyo untuk kaos. Kaosnya nanti akan dipakai saat ulang tahun JBSC yang ke 2. Oya, ketua JBSC waktu itu adalah Yessi Taringan Silangit, nama yang tidak asing lagi kan.. karena sering lihat warawiri di Facebook. Kalau dalam grup WA kita sering panggil sebagai Bu Kepsek. Untuk tahun 2020 ini ada pergantian pengurus yaitu Ci Winar R Kustiadi sebagai ketua.

Membuat aplikasi yoyo untuk kaos	Tukar kado antar anggota

Workshop Shibori	Hasil workshop Shibori

Biasanya untuk mengisi acara kopdar, kami mengundang ahli dibidangnya untuk mengisi workshop atau memilih anggota yang akan mengajarkan materi yang di tentukan. Acara kopdar biasa kita adakan setiap 2 bulan sekali. Tahun 2020 ini, semua rencana kopdar kita semua di batalkan untuk menghindari corona. Sebagai gantinya kami membuat acara jahit dengan tema yang sama di rumah masing-masing. Nanti karya tiap anggota di foto dan di rangkum dalam sebuah video.

Edisi Idul Fitri	Edisi 17 Agustusan

 Berkarya bersama sahabat, ini adalah slogan JBSC. Ikut komunitas JBSC itu menyenangkan, karena bisa saling memberi  inspirasi  menjahit dan semangat. Di komunitas ini kemampuan tiap anggota berbeda beda lho, walau mereka bisa menjahit.  Ada yang ahli merajut, Shibori, pola baju, Makrame dan lain-lain . Dalam komunitas juga kita bisa banyak belajar untuk saling menghormati pendapat, ide-ide dan tidak saling memaksakan kehendak. Yang seru adalah ketika acara kopdar di adakan di rumah salah satu anggota, dan masing-masing anggota membawa potluck. Jahit, makan dan ngobrol bareng. Seru kan?

Hasil karya aplikasi perca

Workshop aplikasi perca

Ultah JBSC ke 5, 2020

gambar dari mba Heni

  Kalau kamu, ikut komunitas apa?

Malam minggu kemarin, saat hujan rintik masih turun. Stefi sudah menyelesaikan semua tugas bersih-bersih. Saatnya menjahit, selesaikan tugas  pikirnya. Pelan- pelan Stefi mulai memyiapkan meja dan mengeluarkan mesin jahit Janome kesayangannya. Dengan di temani secangkir coklat panas, Stefi pun asyik mengambar pola,  memotong kain kanvas dan menggosok kain pelapis.

Berjam –jam sudah terlewati, suara hujan sudah berhenti tetapi suara mesin masih terdengar. Di ruang tamu yang mungil, Stefi  berusaha menyelesaikan tugas menjahitnya. Tangannya dengan lincah mengerakkan kain sedangkan kaki kanannya sibuk menekan pedal. Ada saat mesin jahitnya terhenti dan tangannya sibuk mendedel jahitan. Ditepuk tepuknya kain kanvas itu dan merapikan bekas jahitan, helaian benang kecil-kecil berterbangan sambil matanya melirik kearah jam. Tugas ini harus selesai hari ini pikirnya dengan bersemangat. Ayo kamu bisa.

Saat Stefi asyik menjahit kembali, tiba-tiba mesin jahitnya terhenti,  Ah, jarum jahitnya patah ! Stefi bergumam, dengan cekatan dia meraih kotak perlengkapan jahitnya dan memasang jarum jahit yang baru.  Dan mulai memasang benang. Masih banyak bagian yang perlu di jahit rupanya. 

Ser..ser..ser suara mesin  awalnya bersuara berat, tak lama kemudian berubah menjadi ringan. Bersamaan dengan itu tugas Stefi pun selesai. Dengan senang Ia merapikan sisa benang, tapi kemudian tangannya terhenti,  tatapannya nanar, bahunya perlahan merosot, sambil menghela napas Stefi berseru, “Oh My God !” Tak lama kemudian jam berdentang 12 kali.